-->

Dongeng Anak Kepiting Dan Kura-kura

Diceritakan Kura-kura (kuya) sedang bersedih hati karena seruling kesayanganya yang terbuat dari tulang Harimau diambil dan dibawa kabur sama Monyet. Tidak ada harapan lagi bagi Kura-kura untuk bisa memiliki kembali seruling kesayangannya. Dengan hati yang sedih Kura-kura berjalan gontai kembali kerumahnya di pinggir sungai.

Ketika sampai ditepi sungai bertemu dengan sahabatnya kepiting sawah (keuyeup). Melihat sahabatnya terlihat sedih, Kepiting bertanya " Kenapa Kura-kura kelihatannya sedang bersedih? "
"Betul kawan, saya sedang dapat masalah" jawab Kura-kura.
"Masalah apa..?" tanya Kepiting.

Akhirnya Kura-kura menceritakan semua yang dialaminya, berawal dari pertemuannya dengan Harimau, mendapatkan seruling yang terbuat dari tulang Harimau hingga serulingnya diambil dan dibawa kabur sama Monyet.

"Ehm..tidak berperasaan sama sekali itu monyet ! " kata Kepiting. " Harus diberi pelajaran Monyet seperti itu".
" iya..tapi bagaimana caranya..?" kata Kura-kura.
"Biarkan itu bagian saya, sekarang antar saya ke tempat Monyet" kata Kepiting.  " Terimakasih kalau Kepiting bisa membantu" jawab Kura-kura.
"Tapi tidak gratis, kalau seruling bisa diambil mau memberi apa kamu ke saya" kata Kepiting. " Apa yach..."
"Begini saja saya dari dulu ingin punya kerbau, nah bagaimana kalau bayarannya kerbau saja "
"Oke lah, kalau kerbau saya punya sarakit (sepasang). Biar yang jantan buat kamu, asalkan seruling kembali lagi ke saya" kata Kura-kura. "Oke kalau begitu, saya akan bantu kamu Kura-kura" jawab Kepiting.

Berdua mereka berjalan mendatangi tempat Monyet. Ketika sampai terlihat Monyet sedang asyik meniup seruling didahan pohon yang paling tinggi.

Klik disini beli buku Dongen Anak Sebelum Tidur

"Hai Monyet kembalikan seruling" kata Kura-kura.
" Kata saya juga ambil sediri kesini, manjat kalau bisa..!" jawab monyet sambil ngarenyohan (klo ngak salah = tertawa khas Monyet).
"Kalau tidak dikembalikan, awas yach..!" ancam Kura-kura.

Mendengar ancaman Kura-kura, Monyet malah mentertawakan. Ketika Monyet dan Kura-kura saling bertengkar mulut Kepiting diam-diam memanjat pohon, sedikit demi sedikit mendekati Monyet. Terus berhenti dekat ekor Monyet yang menjulur diranting pohon.

"Mau diberikan tidak..!" kata Kura-kura.
"Tidak" jawab Monyet.

Selesai bicara,  krek..ekor Monyet dicapit (digigit) sekerasnya oleh kepiting. Monyet sangat kaget dan kesakitan.
“Oaduh, oaduuuh, oahahaha,” Monyet berteriak kesakitan karena ekornya digigit sampai putus oleh Kepiting. Seruling pun jatuh ketangan Kura-kura.

Setelah seruling didapat kembali, Kura-kura memberikan bayaran yaitu kerbau jantan. Sambil bersiul-siul Kepiting kembali ke lubangnya ditepi sungai sambil menuntun kerbau. Tapi ketika mau masuk kelubang, badannya terinjak kerbau. Konon katanya, itu sebabnya sampai sekarang dipunggung Kepiting sawah ada bagian dekok (menjorok ke dalam) seperti bekas kaki kerbau.

Kalau Monyet terus kabur. Malah tidak kembali ke tempat itu. Sepertinya malu karena ekornya buntung karena digigit oleh Kepiting. Konon katanya turunannya juga tidak punya ekor. Dikenal dengan "OA". Karena kalau lagi terasa sakit suka merintih “Oahahaha, oahahaha.” Lama kelamaan suranya juga seperti itu.

Dongeng ini aslinya berbahasa sunda karya :




 


LihatTutupKomentar