Malam tadi nonton siaran berita di TV ada berita cukup menarik yaitu mengenai Monster Ancol. Ditayangan tersebut diperlihatkan sekumpulan mahluk kecil yang sedang memakan bangkai ikan yang telah busuk dengan sangat cepat. Video tersebut diambil disalah satu lokasi di Ancol. Mahluk apakah itu..? Monster Ancol..?.
Menurut berita TV tersebut mahluk kecil itu diketahui sebangsa kutu air. Dalam hati masa kutu air bisa kelihatan dengan mata telanjang. Akhirnya pagi ini search di uncle google mengenai Monster Ancol untuk memenuhi rasa penasaran. Akhirnya nemu juga di kompas. Berikut berita yang aba kutip di kompas
"Monster" kecil pemakan daging busuk dan bangkai menghuni sejumlah titik di pinggiran pantai Ancol, Jakarta Utara. Binatang mirip kecoa kecil berukuran panjang sekitar 0,75 - 1,5 sentimeter dan dikenal para nelayan dengan sebutan kutu air ini, terdapat di tiga titik yakni Ancol Barat, Timur, dan danau di kawasan Putri Duyung Ancol.
Dalam keterangan pers di Taman Impian Jaya Ancol Sabtu (15/11), Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budikarya membenarkan adanya monster kecil bernama kutu air di pesisiran Pantai Ancol.
Keterangan resmi dari pihak managemen salah satu Badan Usahan Milik Daerah (BUMD) DKI yang telah go publik ini menanggapi merebaknya video monster air melalui intenet.
Pekan lalu, video berjudul Monster Air Ancol bertuliskan Bocah Petualang Production beredar di internet. Video yang muncul di webYouTube dengan title Waspada Ancol! Ada Monster Air ini hasil rekaman Keyno Rizka dan sepupu-sepupunya yang secara kebetulan menemukan hewan itu saat bermain di Ancol pada Mei lalu. Dalam video itu terlihat seekor ikan dilemparkan ke dalam air. Tidak lama kemudian, ikan tersebut langsung jadi rayahan ribuan binatang berwarna putih dan berbentuk oval itu.
Munculnya tayangan video yang sempat membuat jajaran direksi kaget ini langsung direspons manajemen PT Pembangunan Ancol. Setelah melakukan survei di lapangan, tim kami menemukan daerah terbanyak kutu air adalah pesisir danau Putri Duyung. "Dua tempat lainnya, Ancol barat dan timur hanya ditemukan sedikit kutu air saat tim memasukkan ikan busuk dalam air," jelas Budikarya.
LIPI
Budikarya mengatakan, sampel yang diambil tim PT Pembangunan Jaya Ancol selanjutnya diteliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Berdasarkan hasil penelitian instansi ini ditemukan monster kecil ini merupakan parasit ikan yang tidak berbahaya untuk manusia.
"Ini adalah kutu air, jenis hewan herbivora pemakan sampah dan sesuatu yang membusuk. Jadi tidak mengganggu manusia," jelas Budikarya.Dari hasil analisis LIPI ditemukan bahwa hewan itu merupakan kelompok isopoda jenis cirolana yang sering dijumpai di pantai dan tempat-tempat berbatu. Binatang ini tersebar di hampir semua pesisir pantai. Bahkan, ubur-ubur lebih berbahaya dari kutu air.
"Kami baru mengetahui adanya rekaman video ini Kamis pukul 12.00. Hari itu juga tim langsung diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penelitian," kata Budikarya.Setelah bekerja sejak Kamis siang hingga Jumat dini hari, jelas Budikarya, tim peneliti ini akhirnya menemukan keberadaan monster kecil ini. Sampel hewan kecil itu dikirim ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk diteliti.Menurut Budikarya, pihaknya masih akan terus meneliti keberadaan binatang kecil ini pasca penemuan kutu air.
"Jika kehadiran binatang ini tidak memberikan keseimbangan pada ekosistem di tempat itu, kami akan mencari predatornya untuk memusnahkan kutu air ini secara alami," tambah Budikarya.
Sebaliknya, jika kehadiran binatang ini justru memperbaiki ekosistem tempat itu, kata Budikarya, pihaknya tidak akan memutuskan mata rantai ekosistem dalam air tersebut.
Ternyata mahluk tersebut bukan Monster....
Menurut berita TV tersebut mahluk kecil itu diketahui sebangsa kutu air. Dalam hati masa kutu air bisa kelihatan dengan mata telanjang. Akhirnya pagi ini search di uncle google mengenai Monster Ancol untuk memenuhi rasa penasaran. Akhirnya nemu juga di kompas. Berikut berita yang aba kutip di kompas
"Monster" kecil pemakan daging busuk dan bangkai menghuni sejumlah titik di pinggiran pantai Ancol, Jakarta Utara. Binatang mirip kecoa kecil berukuran panjang sekitar 0,75 - 1,5 sentimeter dan dikenal para nelayan dengan sebutan kutu air ini, terdapat di tiga titik yakni Ancol Barat, Timur, dan danau di kawasan Putri Duyung Ancol.
Dalam keterangan pers di Taman Impian Jaya Ancol Sabtu (15/11), Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budikarya membenarkan adanya monster kecil bernama kutu air di pesisiran Pantai Ancol.
Keterangan resmi dari pihak managemen salah satu Badan Usahan Milik Daerah (BUMD) DKI yang telah go publik ini menanggapi merebaknya video monster air melalui intenet.
Pekan lalu, video berjudul Monster Air Ancol bertuliskan Bocah Petualang Production beredar di internet. Video yang muncul di webYouTube dengan title Waspada Ancol! Ada Monster Air ini hasil rekaman Keyno Rizka dan sepupu-sepupunya yang secara kebetulan menemukan hewan itu saat bermain di Ancol pada Mei lalu. Dalam video itu terlihat seekor ikan dilemparkan ke dalam air. Tidak lama kemudian, ikan tersebut langsung jadi rayahan ribuan binatang berwarna putih dan berbentuk oval itu.
Munculnya tayangan video yang sempat membuat jajaran direksi kaget ini langsung direspons manajemen PT Pembangunan Ancol. Setelah melakukan survei di lapangan, tim kami menemukan daerah terbanyak kutu air adalah pesisir danau Putri Duyung. "Dua tempat lainnya, Ancol barat dan timur hanya ditemukan sedikit kutu air saat tim memasukkan ikan busuk dalam air," jelas Budikarya.
LIPI
Budikarya mengatakan, sampel yang diambil tim PT Pembangunan Jaya Ancol selanjutnya diteliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Berdasarkan hasil penelitian instansi ini ditemukan monster kecil ini merupakan parasit ikan yang tidak berbahaya untuk manusia.
"Ini adalah kutu air, jenis hewan herbivora pemakan sampah dan sesuatu yang membusuk. Jadi tidak mengganggu manusia," jelas Budikarya.Dari hasil analisis LIPI ditemukan bahwa hewan itu merupakan kelompok isopoda jenis cirolana yang sering dijumpai di pantai dan tempat-tempat berbatu. Binatang ini tersebar di hampir semua pesisir pantai. Bahkan, ubur-ubur lebih berbahaya dari kutu air.
"Kami baru mengetahui adanya rekaman video ini Kamis pukul 12.00. Hari itu juga tim langsung diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penelitian," kata Budikarya.Setelah bekerja sejak Kamis siang hingga Jumat dini hari, jelas Budikarya, tim peneliti ini akhirnya menemukan keberadaan monster kecil ini. Sampel hewan kecil itu dikirim ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk diteliti.Menurut Budikarya, pihaknya masih akan terus meneliti keberadaan binatang kecil ini pasca penemuan kutu air.
"Jika kehadiran binatang ini tidak memberikan keseimbangan pada ekosistem di tempat itu, kami akan mencari predatornya untuk memusnahkan kutu air ini secara alami," tambah Budikarya.
Sebaliknya, jika kehadiran binatang ini justru memperbaiki ekosistem tempat itu, kata Budikarya, pihaknya tidak akan memutuskan mata rantai ekosistem dalam air tersebut.
Ternyata mahluk tersebut bukan Monster....